Minggu, 06 Januari 2013

Hakekat Angin dalam Filsafat

Lina Dwi Aris S
09301241031
Pendidikan Matematika Subsidi 2009


Setiap objek dalam filsafat memiliki dimensi dan cara yang digunakan untuk mengetahui apa makna sebenarnya dari obyek yang dipelajari pun berdimensi. Dimensi yang paling primitif atau levelnya paling rendah adalah dimensi intuisi. Sebagai contoh, jika engkau diberi pertanyaan “Sejak kapankah engkau berkenalan dengan angin?”. Jika, engkau tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut maka Anda termasuk dalam kategori kaum intuisionisme dalam hal angin. Sebab, Anda mengetahui apa itu angin dengan cara intuisi. Itulah yang dimaksud dengan kaum intuisionisem. Oleh karena itulah, intuisi memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup setiap orang. Peran intuisi dalam kehidupan kita berkisar antara 80% - 90%.
Jadi, pemahaman akan intuisi, diperoleh oleh setiap orang melalui pergaulan, interaksi, serta pengalaman-pengalaman yang dialaminya selama hidup di dunia. Setelah itu, mulailah terbentuk suatu kategori-kategori yang dapat membedakan antara hal yang satu dengan hal yang lain. Kategori-kategori tersebut digunakan kembali untuk berfikir ke level yang lebih tinggi.
Intuisi sangatlah penting dalam setiap kehidupan manusia. Melalui intuisi kita dapat memahami apa itu besar, enak, cantik, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan angin. Dalam filsafat, angin tidak dapat didefinisikan secara pasti dan jelas. Dalam kehidupan kita, angin memiliki beberapa bentuk, yakni ada angin topan, angin ribut, dan lain sebagainnya. Kita dapat merasakan keberadaan angin, namun kita tidak dapat mendefinisikannya secara pasti. Pada level inilah, peran intuisi sangat dibutuhkan guna mengetahui apa itu hakekat. Melalui pengalaman-pengalaman yang kita peroleh mulai dari kecil hingga dewasa, kita dapat mengerti apa itu angin. Namun, jika ditanya, sejak kapankah kita tahu tentang angin, pastilah kita sulit untuk menjelaskannya secara pasti. Sebab, semua pengalaman yang kita peroleh tentang angin adalah intuisi. Melalui intuisi inilah kita berkenalan dengan angin dan belajar tentang angin. Untuk itulah, belum ada hakekat yang pasti tentang angin dalam filsafat.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar