Lina Dwi Aris S
09301241031
Pendidikan Matematika Subsidi 2009
Setiap objek dalam filsafat memiliki dimensi dan cara yang digunakan untuk
mengetahui apa makna sebenarnya dari obyek yang dipelajari pun berdimensi.
Dimensi yang paling primitif atau levelnya paling rendah adalah dimensi
intuisi. Sebagai contoh, jika engkau diberi pertanyaan “Sejak kapankah engkau
berkenalan dengan angin?”. Jika, engkau tidak dapat menjawab pertanyaan
tersebut maka Anda termasuk dalam kategori kaum intuisionisme dalam hal angin.
Sebab, Anda mengetahui apa itu angin dengan cara intuisi. Itulah yang dimaksud
dengan kaum intuisionisem. Oleh karena itulah, intuisi memiliki peranan penting
dalam kelangsungan hidup setiap orang. Peran intuisi dalam kehidupan kita
berkisar antara 80% - 90%.
Jadi, pemahaman akan intuisi, diperoleh oleh setiap orang melalui
pergaulan, interaksi, serta pengalaman-pengalaman yang dialaminya selama hidup
di dunia. Setelah itu, mulailah terbentuk suatu kategori-kategori yang dapat
membedakan antara hal yang satu dengan hal yang lain. Kategori-kategori
tersebut digunakan kembali untuk berfikir ke level yang lebih tinggi.
Intuisi sangatlah penting dalam setiap kehidupan manusia. Melalui intuisi
kita dapat memahami apa itu besar, enak, cantik, dan lain sebagainya. Begitu
juga dengan angin. Dalam filsafat, angin tidak dapat didefinisikan secara pasti
dan jelas. Dalam kehidupan kita, angin memiliki beberapa bentuk, yakni ada
angin topan, angin ribut, dan lain sebagainnya. Kita dapat merasakan keberadaan
angin, namun kita tidak dapat mendefinisikannya secara pasti. Pada level inilah,
peran intuisi sangat dibutuhkan guna mengetahui apa itu hakekat. Melalui
pengalaman-pengalaman yang kita peroleh mulai dari kecil hingga dewasa, kita
dapat mengerti apa itu angin. Namun, jika ditanya, sejak kapankah kita tahu
tentang angin, pastilah kita sulit untuk menjelaskannya secara pasti. Sebab,
semua pengalaman yang kita peroleh tentang angin adalah intuisi. Melalui
intuisi inilah kita berkenalan dengan angin dan belajar tentang angin. Untuk
itulah, belum ada hakekat yang pasti tentang angin dalam filsafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar